Minggu sore adalah waktu yang tepat untuk menikmati waktu luang dari padatnya rutinitas kerja dan kuliah. Namun, tidak dengan komunitas Berugak IT Lombok, komunitas ini mililih mengisi waktu luangnya untuk belajar dan berbagi.
Majunya suatu daerah dapat di lihat dari banyaknya komunitas aktif
Tolak ukur kemajuan suatu daerah: desa, kabupaten/kota dsb salah satunya adalah banyaknya komunitas produktif yang terbentuk dan aktif. Dengan keberadaan komunitas artinya ada banyak kelompok dengan kesadaran kritis mau melibatkan diri sebagai bagian dari solusi. Latar belakang terbentuknya sebuah komunitas juga pastinya berangkat dari sebuah focused issue yang ingin di selesaikan, mulai dari persoalan sosial, lingkungan, pertanian, kelautan, kepemudaan hingga teknologi. Untuk itu dengan keberadaan komunitas seperti Berugak IT Lombok, kita bersyukur karena ada anak-anak muda yang rela menyisihkan jatah kencannya untuk belajar dan membagikannya dengan sesama. 😀
Tingkatkan kesadaran melalui berkomunitas
Kesadaran merupakan unsur terpenting yang ada pada diri manusia. Kesadaran pula yang menjadi salah satu pembeda antara manusia dengan binatang. Dalam kehidupan bermasyarakat terdapat 3 tingkat kesadaran. Ketiganya menentukan tingkat pemikiran dan tindakan kita terhadap isu-isu yang ada.
Tingkat Pertama : Kesadaran Magis
Tingkat kesadaran yang di miliki oleh orang-orang yang tertindas, berada di garis kemiskinan dan di atur oleh kekuasaan tanpa tahu harus berbuat apa. Sehingga memiliki prinsip bahwa apa yang di alaminya adalah sebuah takdir yang harus di terima dengan sukarela.
Tingkat Kedua : Kesadaran Naif
Kesadaran naif sudah memiliki berpikir tentang apa yang terjadi dan memahami bahwa situasi tersebut ada kemungkinan untuk di ubah. Sudah dapat berdiskusi untuk persoalan yang ada namun belum sampai pada titik true act of knowing yaitu tindakan. Sehingga seringkali mereka yang memiliki kesadaran ini di arahkan, di propaganda oleh elite.
Tingkat Ketiga : Kesadaran Kritis
Tingkat kesadaran tertinggi yang artinya tahu persoalan dan bertindak. Manusia dalam kesadaran ini mampu berpikir dan bertindak sebagai subjek serta mampu memahami realitas keberadaannya secara menyeluruh, mampu memahami pemahaman yang kurang baik dalam teks dan realitas kemudian memikirkan solusi dan melakukannya. Kritisme tidak bisa di inverstasikan tapi harus di lahirkan seperti kalimat dari Freire yang memperkenalkan 3 fase kesadaran manusia dalam bermasyarakat : “Kesadaran kritis tidak bisa di impose atau di depositokan, tapi harus di lahirkan lewat usaha yang kreatif dari dalam diri sendiri.”
Penulis percaya bahwa kawan-kawan Berugak IT Lombok sudah berada pada fase kesadaran yang kritis, dengan keberadaannya bukan hanya membantunya dalam belajar menyampaikan ilmu dan pengetahuan yang di miliki namun juga dapat membantu kawan-kawan seusianya yang butuh tempat untuk belajar dan berbagi.
Terimakasih untuk Berugak IT Lombok dan semoga trus hasilkan karya-karya yang bermanfaat. 🙂
Referensi:
https://www.kompasiana.com/akbarisation/550f01c7a33311a82dba84ee/tingkat-kesadaran-masyarakat-indonesia